Berita

Workshop P5 Gaya Hidup Berkelanjutan Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik “Kreativitas Sampah Penyelamat Bumi”

Dalam rangka pelaksanaan proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5) di SMA Kosgoro Kota Bogor. Tim panitia P5 Gaya Hidup Berkelanjutan menggelar kegiatan Workshop Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik pada Kamis, 28 September 2023. Kegiatan tersebut diikut masing-masing perwakilan kelompok proyek siswa kelas 10 yang terdiri dari perwakilan anggota kelompok sabun, kelompok briket, kelompok lilin, kelompok daur ulang kertas, kelompok ecobrick, dan kelompok ecoprint. Dengan menghadirkan narasumber Kepala Bidang Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor yakni Ibu Setiawati, S.Hut., M.Si. Beliau menjelaskan bahwa sampah organik adalah jenis sampah yang dapat terurai secara alami seperti sisa makanan, daun, dan ranting pohon. Sedangkan sampah anorganik adalah jenis sampah yang sulit terurai seperti plastik, kertas, logam, dan kaca. Kedua jenis sampah ini memerlukan perlakuan yang berbeda dalam pengelolaannya.

Pengelolaan sampah organik dapat dilakukan dengan cara kompos. Caranya adalah dengan mengumpulkan sisa-sisa makanan dan bahan organik lainnya seperti daun dan membuat tumbukan kompos. Sedangkan pengelolaan sampah anorganik dapat dilakukan dengan cara daur ulang atau reuse. Dalam pengelolaan sampah ini, sampah anorganik seperti plastik, kertas dikumpulkan secara terpisah dan kemudian diolah menjadi produk yang dapat digunakan kembali. Misalnya, yang akan dibuat dalam kegiatan P5 kelas 10 ini, membuat ecobrick. Membuat daur ulang kertas, dan produk lainnya seperti briket, sabun, lilin dan ecoprint. Nah dalam workshop ini, para siswa juga mendapatkan pengetahuan mengenai pemilihan sampah dan bank sampah. Cara pemilihan sampah dapat dilakukan dengan memisahkan secara manual saat membuang sampah, memisahkan sampah organik dan anorganik. Pemisahan ini dapat dilakukan dengan menggunakan tempat sampah yang berbeda untuk setiap jenis sampah. Penggunaan tempat sampah dengan warna yang berbeda dapat membantu dalam pemilihan. Misalnya, tempat sampah berwarna hijau untuk sampah organik dan tempat sampah berwarna biru untuk sampah anorganik. Kemudian, diberikannya tanda atau label pada tempat sampah untuk membedakan jenis sampah yang sesuai dengan tempatnya. Misalnya, tuliskan kata “organik” pada tempat sampah yang diperuntukkan sampah organik.

Selain cara pemilihan sampah, pendirian bank sampah juga dapat menjadi langkah efektif dalam pengelolaan sampah organik dan anorganik. Bank sampah merupakan lembaga yang mengumpulkan, memilah, dan mengolah sampah menjadi barang yang bernilai ekonomi. Oleh karena itu, dalam kegiatan workshop ini siswa diharapkan mendapatkan pengetahuan bagaimana cara mengolah sampah tersebut hingga di akhir acara setiap kelompok dapat mempraktikkan membuat ecobrick, sabun, briket, lilin, daur ulang kertas, dan ecoprint dari bahan-bahan yang sudah dibawa mereka dalam kegiatan workshop P5 Gaya Hidup Berkelanjutan ini.

Foto bersama narasumber, tim panitia, dan siswa