Berita

GENERASI ZLENIAL YANG BERAKHLAK MULAI MENUJU GENERASI EMAS

Isra’ Mi’raj berasal dari dua kata, yaitu Isra’ dan Mi’raj. Kata Isra’ mempunyai arti perjalanan Nabi Muhammad Saw di malam hari. Sedangkan Mi’raj adalah perjalanan Nabi Muhammad Saw dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa lalu naik ke langit sampai Sidratul Muntaha. Maka disimpulkan dalam Sejarah Islam, yang dimaksud dengan Isra’ Mi’raj adalah perjalanan Nabi Muhammad Saw. Di malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa lalu naik ke langit sampai Sidratul Muntaha dengan menggunakan kendaraan yg namanya Burok dengan tujuan mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk mendirikan Shalat lima Waktu sehari semalam. Peristiwa isra’ mi’raj adalah perjalanan Rasulullah dari masjidil aqsa kemasjidil haram pada malam hari, dan dibawa oleh malaikat Jibril naik ke sidaratul muntaha bertemu dengan Allah SWT secara langsung dan tanpa halangan apapun, Rasulullah dan malaikat Jibril naik ke sidaratul muntaha dengan menaiki Buraq

Dalam peristiwa ini sebelum menuju ke sidaratul muntaha Rasulullah dibawa naik ke langit pertama sampai ke tujuh. Pada langit pertama Rasulullah bertemu dengan Nabi adam, dilangit kedua bertemu dengan Nabi Yahya dan Nabi Isa. Kemudian dilangit ketiga bertemu dengan Nabi Yusuf. Langit ke empat bertemu dengan Nabi Idris, dilangit kelima bertemu dengan Nabi Harun, dilangit ke enam bertemu dengan Nabi Musa, dan dilangit ke tujuh Rasulullah bertemu dengan Nabi Ibrahim. Pada peristiwa ini masyarakat tidak percaya, dan orang yang pertama kali membenarkan peristiwa isra’ mi’raj adalah Abu Bakar sehingga ia mendapatkan gelar as-Shiddiq “keberanian”. Peristiwa isra’ mi’raj ini umat islam diperintahkan untuk menjalankan sholat fardu lima waktu dalam sehari. Adapun hikmah dari peristiwa ini seperti: Orang yang sukses harus menempuh perjuangan yang keras. Rasulullah SAW diisra’kan dan dimi’rajkan Allah SWT setelah mendapatkan kesedihan yang luar biasa. Nabi ditinggal wafat oleh orang-orang yang dicintainya. Nabi mengalami sedih yang sangat mendalam sehingga Allah SWT menghiburnya dengan diisrakan dan dimi'rajkan,bahwa peristiwa Isra Miraj merupakan peristiwa dimana Allah SWT memberikan perintah langsung kepada Nabi Muhammad SAW untuk melaksanakan sholat lima waktu.

Isra’ ialah perjalanan malam hari dari Mekah ke Baitul Maqdis (Palestina) dan Mi’raj adalah naik ke langit, sampai ke langit ke tujuh dan bahkan sampai ke tempat yang lebih tinggi, Yaitu Sidratil Muntaha dan Mustawa. Delapan Perjalanan yang sangat jauh di tempuh dengan waktu yang singkat, tidak ada hambatan sedikit pun dalam perjalanan tersebut, dan kendaraan yang dijadikan beliau sebagai tungangan, juga dalam kondisi baik dan Allah swt memang sudah mempersiapkan. Kendaraan tersebut untuk Nabi Muhammad saw sebagai tungangan beliau menuju langit, tentu Sangat jauh berbeda dengan kendaraan pada umumnya, kendaraan tersebut disebut dengan Buroq Dan Sedangkan Mi’râj, yaitu perjalanan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam naik dari Al-Masjidil-Aqsha menuju Sidratul-Muntaha (langit Tertinggi).

Isra’ Mi’raj yang terjadi pada beliau bukan semata-mata atas kemauan atau kehendaknya, melainkan atas perintah Allah swt untuk menerima Amanah-Nya, untuk disampaikan kepada umat Nabi Muhammad saw salah satunya melaksanakan Ibadah shalat Lima waktu sehari semalam yaitu merupakan ibadah wajib bagi umat Islam.

Isra‟ dan Mi‟raj adalah mu‟jizat terbesar yang diterima Muhammad saw selain Alquran . Alquran disebut sebagai mu‟jizat terbesar karena dengan Alquran ini menjadi lemahlah segala kemampuan makhluk, di mana tidak ada satupun manusia sehingga semua jin sekalipun yang akan mampu membuat semisal Al-qur‟an. Bahkan jangankan untuk membuat yang seperti Alqur‟an, sekedar untuk menyusun satu ayat saja yang seperti Alquran ini, niscaya semua manusia dan jin tetap tidak akan mampu melakukannya. Oleh karna itulah, Isra‟ dan Mi‟raj sekalipun yang terjadi dalam waktu bersamaan, namun ceritanya di kisakan Allah swt di dalam Alquran pada dua surah yang berbeda. Isra‟ yakni perjalanan Nabi Muhammad saw di malam hari dalam Masjid alHaram di Makkah menuju masjid al-Aqsha di Palestina di ceritakan Allah swt. Dalam surah al-Isra’ (17):1

Artinya: “Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda- tanda(kebesaran) Kami, Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha melihat”. (QS. Al-Isra’ [17]: 1)

Peranan pemuda Islam di era zilenial. Pemuda di tengah masyarakat yang nantinya menjadi generasi penerus. Dengan kondisi dan perubahan di era zilenial banyak pemuda lupa atas kewajiban mereka.“Sebagai muslim tentunya harus paham betul, apa yang menjadi tanggung jawab kita di mata Allah, tanggung jawab sesama manusia dan tanggung jawab dimana pun kita berada.”

Pemuda zilenial memamerkan kekayaan, harta dan rasa tinggi hati, karena pemahaman kepada agama itu kurang. Dan menjadi orang yang terpisah dari petunjuk, maka menjadi pemuda yang tersesat. “Seperti nabi muhammad SAW setelah meninggal, beliau meninggalkan banyak pengetahuan dan warisan Al-Qur’an sebagai petunjuk akan kebesaran allah, dan jalan menuju kebaikan. Peran pemuda di era zilenial menjadi pemuda yang berilmu, membedakan mana yang benar dan salah, dan membatasi dengan lawan jenis. Jangan jadi pemuda yang malas, jadilah pemuda zilenial yang memberi pengaruh baik kepada masyarakat

“Demi allah, hidupnya pemuda itu dengan ilmu dan taqwa. Jika keduanya tidak ada, maka keberadaannya tidak dianggap ada.” (Imam Syafi’e).