Berita

DI SMA KOSGORO UJIAN BERBASIS ANDROID

SMA Kosgoro terus berupaya mewujudkan visi misinya sebagai sekolah yang berkeunggulan teknologi, seperti yang telah dilakukan dalam pelaksanaan penilaian akhir semester (PAS) tanggal 27 s.d 4 Desember 2019 minggu lalu.  SMA Kosgoro telah melakukan perubahan paradigma penilaian dari berbasis kertas menjadi berbasis android dan komputer.

Wakil kepala sekolah bidang kurikulum Ujang Sudrajat menjelaskan, sebanyak 786 siswa yang terdiri kelas X 252 siswa, kelas XI 225 siswa dan kelas XII 309 siswa mengikuti PAS berbasis android. Alasan mengapa SMA Kosgoro menggunakan android, menurut Ujang dinilai positif karena banyak manfaatnya dibandingkan menggunkan kertas dan pensil, yaitu mengurangi penggunaan kertas serta nilai ujian langsung dapat diketahui setelah selesai mengerjakan. “ Pemanfaatka android untuk ujian juga mengurangi pandangan negatif terhadap pengguna android oleh siswa hanya untuk bermain,”katanya.

Manfaat ujian berbasis android seperti yang di rasakan  Anggi Syahputri ketua MPK dan Indah Zahra Septiawati ketua II OSIS menurutnya, ujian dengan menggunakan android  mempermudah dalam mengerjakan karena tidak perlu mengisi LJK dan lebih keren. “Disamping kelebihan itu, kelemahan sistem androit adalah harus punya HP dengan kuota internetnya, dan baterai pada smartphone terasa lebih boros,” tutur mereka berdua.

Kesungguhan  mewujudkan sekolah berkeunggulan teknologi dikuatkan oleh kepala SMA Kosgoro Herman Lasrin, menghadapi Revolusi industry 4.0 di dunia pendidikan, merupakan tantangan yang harus dijawab oleh sekolah. Untuk itulah SMA  Kosgoro menyiapkan konten utama sekolah yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK).  Konten-konten itu antara lain sistem administrasi , proses pembelajaran, sarana prasarana, kurikulum, dan  kompetensi SDM. “Kami menginginkan apa yang dimiliki seperti absensi menggunakan finger print, labolatorium komputer, labolatorium bahasa dan perpustakaan,  yang semua sudah terkoneksi dengan internet dapat dimanfaatka dengan baik dalam pembelajaran, bahkan baru saja kami dapat bantuan dua smart bord yang sudah dipasang dapat dimanfaatkan juga. Jangan sampai yang sudah diadakan oleh sekolah dengan investasi yang tinggi hanya merupakan hiasan,” tegas  Herman Lasrin.