Pembaca yang dirahmati Allah SWT, setiap perintah Allah SWT kepada hambanya seperti shalat, puasa, zakat, ibadah haji, dan qurban memiliki tujuan yang mulia dan penuh dengan manfaat.
Diantara tujuan berqurban ialah taqarrub illallah yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT yang akan mendatangkan kesejahteraan dan keselamatan hidup dunia dan akhirat adapun hikmah dari berqurban diantara hikmah terbesarnya ialah menjalin hubungan manusia dengan Tuhannya (hablumminallah) dan menjalin hubungan manusia dengan sesama manusia (hablumminannas).
Ibadah kurban atau qurban (dalam Bahasa Arab) memiliki pesan moral yang sangat dalam, seperti pesan yang terkandung dalam makna bahasanya.
Qurb atau qurbân berarti "dekat" dengan imbuhan ân (alif dan nun)
yang mengandung arti "kesempurnaan", sehingga qurbân yang
diindonesiakan dengan "kurban" berarti "kedekatan yang
sempurna".
Ibadah kurban atau qurban (dalam Bahasa Arab) memiliki pesan moral yang sangat dalam, seperti pesan yang terkandung dalam makna bahasanya. Qurb atau qurbân berarti "dekat" dengan imbuhan ân (alif dan nun) yang mengandung arti "kesempurnaan", sehingga qurbân yang diindonesiakan dengan "kurban" berarti "kedekatan yang sempurna".
Kata Qurbân berulang tiga kali dalam Al-Qur’an, yaitu pada Q.S. Ali Imran (3): 183, Al-Ma’idah (5): 27, dan Al-Ahqaf (46): 28. Jadi, kurban adalah penyembelihan binatang tertentu yang dilakukan pada hari Idul Adha dan tiga hari sesudahnya (hari tasyrik), yakni pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Adapun hikmah yang berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan Tuhannya (hablumminallah) diantaranya yang pertama, dengan berqurban membuat hati manusia berada dalam ketenangan karena saat menyembelih hewan qurban diiringi dengan menyebut nama Allah dan mengangungkan-Nya dimana keadaan tersebut bagian dari berdzikir untuk senantiasa mengingat Allah SWT di saat seorang hamba ingat pada Allah maka Allah akan memberikan ketenangan bagi hatinya.