Tulisan kecil ini sebagai bentuk inspirasi yang penulis miliki, semoga tulisan ini bermanfaat untuk para pembaca yang memang haus baca. Tulisan ini sangat sederhana bagi pembaca namun mungkin bermanfaat bagi kita, terutama yang saat ini menjadi pemimpin dalam pemerintahan, lembaga maupun organisasi. Tulisan ini hanya mengingatkan penulis, bahwa menjadi pemimpin yang baik dan dicintai bukan perkara mudah, karena biasanya seorang pemimpin merasa dirinya pimpinan, maka terkadang lupa diri, tidak pernah mendengarkan, melihat dan merasakan atau memperhatikan sisi kiri kanan, yang penting bagaimana saya, bukan saya bagaimana.
Penulis mengutip salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Auf ibn Malik, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baiknya pemimpin kalian ialah orang-orang yang kalian mencintai mereka dan mereka pun mencintai kalian, juga yang kalian mendoakan kebaikan untuk mereka dan mereka pun mendoakan kebaikan untuk kalian.". Bahwa salah satu indikasi seorang pemimpin itu dicintai oleh rakyatnya adalah yang dapat mengayomi rakyatnya, melayani, menyayangi, membela, dan tidak berbuat zalim kepada rakyat. Dan Rosulullah mengingatkan pada kita: “Takutlah kamu akan doa seorang yang terzalimi (teraniaya), karena doa tersebut tidak ada hijab (penghalang) di antara dia dengan Allah.” (HR Bukhari dan Muslim).
Agar seorang pemimpin dapat melayani, paling tidak ada tiga aspek dalam melayani anggotanya, sehingga menjadi pemimpin yang dicintai:
Pertama, melayani dengan hati, pemimpin yang dapat melayani dengan hati adalah tujuan utama seorang pemimpin adalah melayani kepentingan rakyat yang dipimpinnya. Orientasinya bukan untuk kepentingan pribadi maupun golongan, tetapi untuk kepentingan rakyat yang dipimpinnya. Kedua, melayani dengan kepala/pikiran, bahwa pemimpin harus memiliki visi yang jelas, responsif, bahwa seorang pemimpin harus selalu tanggap dalam setiap persoalan, kebutuhan, dan harapan dari rakyat yang dipimpinnya. Ketiga, melayani dengan tangan, pemimpin tidak sekadar memuaskan anggota yang dipimpinnya, tetapi fokus pada hal-hal spiritual dibandingkan dengan sekadar kesuksesan duniawi, mau belajar, dan selalu menyelaraskan dirinya terhadap komitmen untuk ibadah dan melayani sesamanya.
Selain kemampuan dalam melayani, seorang pemimpin harus memiliki kualitas di atas rata-rata dari anggota yang dipimpinnya. Kualitas itu menyangkut keyakinan (iman), kepribadian (integritas), dan keahlian memimpin atau skill of leadership. Kualitas tersebut harus menyatu dalam keseluruhan tindakan, sehingga kata sejalan dengan tindakan.
Kepemimpinan adalah amanah dan setiap amanah akan dimintai pertanggungjawaban. Jadi, pemimpin yang dibutuhkan adalah yang dapat melayani bukan yang minta dilayani, yang dapat memberi keteladanan, sehingga dapat mengantarkan kepada suasana keramahan, kenyamanan bekerja, dan mampu menciptakan suasana kondusif yang penuh kekeluargaan serta kebersamaan dalam kepemimpinan.
Pendapat lain mengatakan bahwa pemimpin yang baik dan dicintai adalah:
- Problem-solver, bahwa setiap orang bisa saja memiliki kinerja yang baik di organisasi, lembaga atau pemerintahan. Namun, tidak semua orang memiliki kemampuan problem solvingatau kemampuan untuk memecahkan masalah yang bai
- Berani mengambil risiko, Apa jadinya jika seorang pemimpin terus mencari aman?, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang berani mengambil risiko, seseorang bisa keluar dari zona nyamannya dan, mereka mampu menemukan hal-hal luar biasa yang selama ini tidak dilihatnya
- Mau mendengarkan, bahwa tanggung jawab pemimpin tidak hanya memberikan perintah pada yang dipimpinnya dan berharap mereka semua mendengarkannya, pemimpin yang baik adalah mereka yang mau mendengarkan orang lain. Seorang pemimpin harus bersedia mendengarkan rekan dan mitra kerjanya. Siapa tahu pendapat mitra kerjanya justru lebih baik dari keputusan pimpinan, dan yang lebih penting lagi adalah kerja sama tidak hanya dilakukan satu arah dari pimpinan kepada yang dipimpinnya, kerja sama harus dilakukan secara dua arah.
- Komunikatif, pemimpin yang baik adalah yang komunikatif, yang dapat menyampaikan pesan secara jelas dan memastikan bahwa pesan tersebut memang diterima oleh bawahannya, miskomunikasi informasi kerap menjadi salah satu hambatan terbesar dalam kerja sama tim, oleh karena itu,komunikasimenjadi skill dasar dalam organisasi atau lembaga.
- Mengapresiasi tim, bahwa seorang pemimpin tidak berhenti pada menyampaikan pekerjaan pada tim. Lebih dari itu, seorang pemimpin harus membangun tim yang solid yaitu bagaiamana seorang pemimpin mampu mengapresiasi kinerja anggota, pemimpin boleh mengkritisi kinerja anggota, akan tetapi, jangan lupa untuk mengapresiasi atau berterima kasih atas segala pekerjaan yang telah bawahan selesaikan dengan baik.
- Peduli pada tim, pemimpin yang baik harus menunjukkan kepedulian kepada bawahan, mulai dari hal-hal sederhana, seperti menanyakan kabar, mengucapkan selamat ulang tahun, dan menanyakan apakah mereka sudah istirahat, hal kecil ini terkadang terlupakan.
- Transparan, pemimpin yang baik harus memiliki keterbukaan kepada bawahan tentang apa yang sedang terjadi, sehingga anggota tim dapat secara bersama-sama menentukan solusi terbaik untuk memberikan solusi tentang pangkal permasalahan.
- Merangkul seluruh anggota, yakinlah bahwa seluruh anggota memiliki peran penting dalam tim. Ingat, jangan sampai seorang pemimpin hanya memberikan perhatian pada orang tertentu saja, rangkullah semua anggota tim. Dengan demikian, mereka semua bisa merasa bahwa dirinya berharga, dan merasa diakui. Dengan merangkul seluruh anggota tim membuat mereka melihat bahwa kepemimpinanseorang pemimpin terasa dalam anggota tim.
- Memberikan feedbackyang membangun, bahwa saran dan masukan sejatinya hadir untuk meningkatkan kinerja seseorang, akan tetapi apabila feedback tersebut disampaikan dengan cara yang salah, hal tersebut justru akan berakibat buruk bagi anggota tim, oleh karena itu pemimpin yang baik adalah yang dapat memberikan feedback yang membangun.
- Berpikir strategis, kepemimpinan yang baik adalah seorang pemimpin yang mampu berpikir strategis. Yaitu pemimpin yang memahami cara terbaik untuk mencapai tujuan lembaga. Setiap langkah yang diambil seorang pemimpin harus efektif dan efisien.
- Memberi teladan, seorang pemimpin tentu saja ingin anggota timnya bekerja dengan baik. Akan tetapi bagaimana mereka bisa bekerja dengan maksimal jika pemimpinnya saja tidak memberi contoh? Karena itu pemimpin yang baik adalah mereka yang dapat memberikan teladan, dari hal-hal kecil, seperti tidak mudah marah, merespons ide anggota, low profile.
- Percaya pada orang lain, kepemimpinan yang baik dari seorang pemimpin adalah percaya pada orang lain. terkadang hal ini kerap disepelekan, setiap pemimpin merasa dirinya punya kemampuan yang lebih daripada anggotanya. Tak heran, mereka sering meragukan kinerja timnya, seorang pemimpin harus percaya pada setiap anggota timnya, biarkan mereka melakukan apa yang menjadi tanggung jawabnya.
- Sangat ditunggu kehadirannya, terasa hambar bahkan menjadi bingung kertika pemimpin yang mereka tunggu belum hadir atau bahkan tidak hadir. Anggota tim selalu mencari tahu kemana pemimpin mereka?. Jangan-jangan kehadiran pemimpinnya tidak diharapkan, kalaupun berharap datang, maka cepat datang dan cepet pulang.
Demikian tulisan kecil ini penulis susun dan kutif dari berbagai sumber, semoga bermanfaat bagi para pembaca, Insya Allah selalu ada jalan keluar dalam meniti karir dalam kepemimpinan.