Terasa baru beberapa dekade kita berjibaku untuk memahami bagaimana pelaksanaan yang paling tepat dan ideal sebagai seorang guru dan murid untuk memahami pelaksanaan kurikulum yang di keluarkan di tahun 2013 (Kurtilas).
Belum sampai pada ujung penyelesaiaan ternyata perkembangan dan perubahan paradikma Pendidikan berubah menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat dan komplek.
Sehingga Kurikulum Pendidikan pun berubah kembali karena perubahan Dunia yang tidak bisa dihindari adanya perubahan informasi dan budaya.
Pada kurikulum 13 Titik Berat yang dituju untuk mendorong peserta didik atau siswa agar mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengomunikasikan (mempresentasikan) yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran di sekolah.
Kemudian pada Februari 2022 yang saat itu digunakan sebagai Opsi sukarela bagi sekolah yang mau memilih menggunakan Kurtilas (Kurikulum 13) atau kurikulum merdeka yaitu Kurikulum yang terbaru di tahun pembelajaran 2022-2023. Kurikulum Merdeka berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila.
“Kurikulum Merdeka dirancang untuk memberi fleksibilitas bagi satuan Pendidikan untuk membuat kurikulum operasional satuan Pendidikan yang kontektual, agar pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan belajar murid.” Kata Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek.
Perbedaan Kurikulum 2013 dengan kurikulum Merdeka:
- Capaian Belajar di SMA dengan kurikulum Merdeka di susun per-fase sedangkan di Kurtilas Per-kompetensi Dasar/KD. Yaitu.
- Fase A,umumnya setara dengan kelas I- II SD
- Fase B umumnya setara dengan kelas III - IV SD
- Fase C umumnya setara dengan kelas V - VI SD
- Fase D Umumnya setara dengan kelas VII - IX SMP
- Fase E umumnya setara dengan kelas X SMA
- Fase F Umumnya setara dengan kelas XI – XII SMA
Sehubungan penulis mengajar pada jenjang SMA maka pokok bahasan ini akan kita fokuskan pada fase E dan F yaitu jenjang SMA.
- Mata pelajaran IPA dan IPS di kelas X SMA belum dipisahkan menjadi mata pelajaran yang lebih spesifik pada sekolah dengan kurikulum Merdeka.
- Di SMA siswa pada Kurikulum Merdeka dapat memilih minimal 1 dari 5 mata pelajaran Seni dan Prakarya: Seni Musik, Seni Rupa, Seni Tari, Seni Teater, atau Prakarya.
- Siswa SMA dengan kurikulum Merdeka memilih mata pelajaran sesuai minat di kelas XI dan XII dari kelompok mata pelajaran yang tersedia.
- Siswa SMA dengan Kurikulum Merdeka menulis karya ilmiah sebagai syarat kelulusan.
- Capaian belajar di SMA dengan kurikulum Merdeka disusun per-fase, yaitu Fase E (umumnya setara dengan kelas X SMA) dan fase F (umumnya setara dengan kelas XI dan XII SMA)
- Kompetensi yang dituju pada kurikulum 2013 yaitu Kompetensi Dasar (KD), dinyatakan dalam poin-poin yang diurutkan untuk mencapai Kompetensi Inti (KI) per-tahun.
- Kompetensi Inti pada Kurikulum 2013 terdiri dari Sikap Spiritual, Sikap Sosial, Pengetahuan, dan Ketrampilan KD pada KI 1 dan 2 hanya terdapat pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
- Kurikulum Merdeka menyasar Capaian Pembelajaran, disusun per-fase, dinyatakan dalam paragraf yang merangkaikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk mencapai, menguatkan, dan meningkatkan kopetensi.
- Jam Pelajaran (JP) Kurikulum 2013 diatur per-minggu dengan alokasi waktu rutin mingguan tiap semester sehingga siswa akan dapat nilai hasil belajar tiap mata pelajaran di akhir tiap semester.
Sementara itu, Jam Pelajaran Kurikulum Merdeka diatur per-tahun sehingga alokasi waktu untuk mencapai JP bisa fleksibel.
- Sekolah dengan kurikulum 2013 diarahkan menggunakan pendekatan pengorganisasian pembelajaran berbasistematik intergaratif. Sementara sekolah dengan Kurikulum Merdeka dapat menggunakan pendekatan pengorganisasian pembelajaran berbasis mata pelajaran, tematik, atau terintegrasi.
- Ada dua kegiatan utama di struktur Kurikulum Merdeka,yaitu pembelajaran regular dan Proyek Penguat Profil Pelajar Pancasila.
- Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik untuk semua pembelajaran. Sedangkan Kurikulum Merdeka menggunakan pembelajaran terdiferensiasi sesuai tahap capaian siswa.
- Pembelajaran Kurikulum 2013 umumnya hanya berfokus pada intrakurikuler (tatap muka), sementara pembelajaran Kurikulum Merdeka menggunakan paduan pembelajaran intrakurikuler (70-80% dari JP) dan kokurikuler (20-30% JP) melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
- Kokurikuler di kurikulum 2013 mendapat alokasi beban belajar maksimum 50% di luar jam tatap muka,tetapi tidak diwajibkan dalam kegiatan khusus terencana sehingga umumnyadiserahkan pada kreativitas guru pengampu.
- Penilaian pada Kurikulum 2013 menggunakan penilaian formatif dan sumatif oleh pendidik untuk memantau kemajuan belajar, hasil belajar, dan deteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar siswa secara berkesinambungan.
- Penilaian pada Kurikulum Merdeka berfokus pada penguatan asesmen formatif dan penggunaan hasil asesmen untuk merancang pembelajaran sesuai tahapan capaian siswa.
- Penilaian pada Kurikulum 2013 menguatkan pelaksanaan penilaian autentik pada setiap mata pelajaran, sementara Kurikulum Merdeka terutama pada Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
- Penilaian pada kurikulum 2013 dibagi menjadi penilaian sikap, pengetahuan, dan ketrampilan, sementara Kurikulum Merdeka tidak melakukan penilaian pemisahan.
- Kurikulum 2013 disertai perangkat pedoman implementasi kurikulum, Panduan Penilaian, dan Panduan Pembelajaran setiap Jenjang.
- Kurikulum Merdeka disertai perangkat Panduan Pembelajaran dan asesmen,panduan pengembangan kurikulum operasional sekolah, panduan pengembangan proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila,panduan pelaksanaan Pendidikan inklusif,panduan penyusunan program pembelajaran individual,dan modul layanan bimbingan konseling.
- Pemerintah menyediakan perangkat ajar buku teks dan buku nonteks di Kurikulum 2013.
- Di Kurikulum Merdeka, pemerintah juga menyediakan perangkat ajar berupa contoh-contoh modul ajar, alur tujuan pembelajaran, contoh Projek Penguatan Pelajar Pancasila, dan contoh kurikulum operasional sekolah.
Demikian sekelumit wawasan yang bisa kita bagikan semoga teman guru dan sahabat yang berkepentingan dengan Kurikulum Pendidikan informasi ini dapat memberikan sekelumit pengetahuan dan informasi guna sebagai referensi pengembangan pengetahuan kita, yang telah mendediksikan diri untuk menggeluti Dunia Pendidikan.