SMA Kosgoro Kota Bogor – Sebagai Sekolah Siaga Kependudukan (SSK), SMA Kosgoro pastilah memiliki program-program yang menanggulangi isu-isu kependudukan, termasuk mengenai hal gizi anak muridnya. Terkait dengan itu, SMA Kosgoro melaksanakan suatu programnya yang disebut dengan “Satu Siswa, Satu Telur, Satu Susu (STATUS).” Dengan adanya program ini SMA Kosgoro mengharapkan adanya peningkatan akan kesadaran seluruh warga sekolah terkait gizi dan asupan makanan yang dikonsumsinya.
Oleh karena itu, pada hari Rabu, 20 November 2024 program STATUS kni diselenggarakan oleh SMA Kosgoro, dengan targetnya ialah untuk seluruh warga sekolah termasuk guru-guru dan pegawai sekolah. Program ini dilaksanakan di ruang kelas masing- masing dengan sekitar 108 kelas 10 berada di lapangan SMA Kosgoro. Para siswa disediakan susu dan telur rebus oleh sekolah untuk dimakan secara bersamaan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan seluruh warga sekolah dapat mengetahui bahwa telur dan susu memiliki kandungan yang baik untuk tubuh. Bahkan setelah diteliti lebih lanjut, mengonsumsi 2 butir telur setiap hari selama 6 bulan dapat menambah tinggi badan pada anak yang memiliki kondisi stunting. Stunting ialah kondisi gagal tumbuh kembang pada anak dikarenakan kurangnya gizi yang seimbang pada masa pertumbuhan. Program STATUS ini sejalur dengan tujuan SSK dan program BKKBN dalam perihal kasus stunting.
Untuk memulai acara Nanda Saraswati, S.Pd selaku MC pada kegiatan ini menghimbau mengenai gizi kepada anak murid SMA Kosgoro yang berada di lapangan. Dilanjut dengan sambutan oleh Kepala SMA Kosgoro Kota Bogor, Herman Lasrin, S.P, M.Pd yang
menjelaskan mengenai program STATUS ini, bahwa program STATUS untuk pertama kalinya diselenggarakan oleh sekolah yang mengakomodir seluruh warga sekolah, tidak hanya siswa/i, tetapi juga guru-guru, staf, dan pegawai sekolah. Program STATUS ini diintegrasikan dengan SSK dan juga program Sarapan Bareng di Hari Rabu (SABAR). Yang juga bertujuan untuk menghimbau pentingnya asupan gizi untuk kesehatan.
Kegiatan berjalan lancar dan kondusif, dengan bantuan dari para guru, Duta SSK, Tim Jurnalistik, dan tentu saja para murid, acara dapat diselenggarakan dengan lancar. Sebelum dimakan secara bersamaan, siswa/i membentuk beberapa lingkaran terlebih dahulu. Siswa/i diharapkan untuk para guru, Duta SSK, Tim Jurnalistik, dan tentu saja para murid, acara dapat diselenggarakan dengan lancar. Sebelum dimakan secara bersamaan, siswa/i membentuk beberapa lingkaran terlebih dahulu. Siswa/i diharapkan untuk memakan kuning dan putih telur, karena kandungan protein dan gizi dalam telur rebus sangatlah melimpah.
Dengan banyaknya kerja sama dari berbagai sumber, kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Seperti Tim SSK SMA Kosgoro yang mengumpulkan limbah cangkang telur dan susu, Tim Jurnalistik yang mendokumentasikan acara selama acaranya berlangsung. Tidak lupa, SMA Kosgoro Kota Bogor kembali memanfaatkan limbah yang didapatkan secara baik. Limbah cangkang telur diolah kembali menjadi pupuk yang dapat digunakan untuk tanaman. Tim Adiwiyata SMA Kosgoro pada hari Sabtu, 23 November 2024 membuat pupuk tanaman dari cangkang telur bekas kegiatan “STATUS.”
Layaknya "LINCAH," yaitu Lilin Cantik dari Minyak Jelantah, SMA Kosgoro berhasil kembali mengolah limbah dan memanfaatkannya kembali menjadi sesuatu yang berguna. Bravo!
Setelah kegiatan "STATUS" selesai, Tim Jurnalistik SMA Kosgoro Kota Bogor melakukan wawancara dengan narasumbernya yaitu siswa/i SMA Kosgoro kelas 10 & 12. Salah satu narasumber, siswa kelas XI bernama Fawaz menyampaikan bahwa program ini tentunya menjadi hal baru baginya, yang di mana program ini mendukung siswa siswi SMA KOSGORO untuk memperoleh dan mengetahui tentang makanan bergizi, hanya dengan program satu telur satu susu ini tanpa disadari pun itu merupakan salah satu bentuk kepedulian sekolah terhadap makanan gizi yang harus ditingkatkan pada setiap anak karena SMA KOSGORO sendiri pun memiliki program yaitu SABAR atau Sarapan Bersama, di mana siswa-siswi SMA KOSGORO sarapan bersama dengan makanan-makanan yang sudah dibekali dan tentunya harus memiliki gizi seimbang di dalamnya.
Lebih lanjut, Fawaz sangat berharap program ini tidak hanya sekali atau dua kali, tapi menjadi hal rutin yang dijalankan sekolah. Program ini walaupun hanya terlihat simple seperti sarapan bersama dengan sebuah telur dan satu buah susu, tetapi itu juga menjadi sebuah bentuk kepedulian yang ditunjukkan kepada siswa-siswi, dan semoga kegiatan ini terus berkembang bukan hanya internal KOSGORO, malainkan juga keluar sekolah ataupun ke eksternal.
Kesimpulan dari wawancara singkat tersebut ialah untuk menanyakan pendapat siswa/i mengenai program "STATUS" ini. Jawaban-jawaban yang dilontarkan oleh para narasumber bisa dibilang sangat positif. Narasumber berharap program ini dilakukan secara rutin dan tidak hanya berhenti di sini saja. Kegiatan ini juga tidak hanya sekedar makan telur dan minum susu, tetapi juga sekaligus menghimbau warga sekolah mengenai pentingnya gizi seimbang. Sesuai informasi dan jawaban dari narasumber juga, mereka akan melanjutkan mengonsumsi telur dan susu secara mandiri di rumah. Tidak hanya bergantung pada program "STATUS" ini.
Cegah Stunting, Itu Penting.
Dokumentasi Kegiatan