Dunia pendidikan terbaru ini sedang marak mensosialisasikan tentang Pembelajaran Deep Learning. Tujuan pembelajaran Deep Learning di sekolah bisa bervariasi tergantung pada tingkat pendidikan dan kurikulumnya. Penerapan Deep Learning dalam pendidikan memungkinkan pengembangan sistem pembelajaran yang lebih cerdas, seperti tutor virtual, analisis data siswa untuk menyesuaikan materi pembelajaran, serta otomatisasi evaluasi dan umpan balik. Dengan memanfaatkan deep learning, sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa, sehingga dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Berkaitan dengan hal tersebut kami (kepala sekolah dan perwakilan guru) menghadiri undangan Konferensi dengan tema “ Empowering Deep Learning through Technology-Enhanced Project-Based Learning”. Konferensi ini diadakan oleh SEAMOLEC bekerja sama dengan Ministry of Education,Culture, Sports, Science and Technologyof Japan (MEXT), Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI) serta Directorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
Konferensi ini bertujuan untuk mengangkat Pembelajaran Mendalam sebagai pendekatan utama dalam mendukung pendidikan abad ke-21 yang dapat mempersiapkan siswa dengan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kolaborasi. Konferensi ini membahas bagaimana Pembelajaran Berbasis Proyek (PJBL) dapat digunakan untuk mendorong pembelajaran yang lebih mendalam, dengan dukungan teknologi untuk menciptakan pengalaman belajar yang imersif, interaktif, dan kolaborasi. Selain itu, konferensi ini juga membahas konsep Radian Thinking yang membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih luas.
Dalam kesempatan ini, Dr, Fathur Rohim sebagai Senior Curiculum Developement Ministry Primary and Second Education Indonesia menjelaskan bahwa Pembelajaran Mendalam merupakan pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan melalui olah pikir, olah hati, oleh rasa dan olah raga secara holistic dan terpadu.
Dr, Fathur Rohim mengungkapkan perlunya Pembelajaran Mendalam. Melengkapi pendekatan pembelajaran dengan menambah karakteristikpraktik pedagogi, yaitu Keterlibatan, Berkesadaran, Memuliakan, Pengembang Budaya Belajar, Pemanfaatan Teknologi Digital,dan Multi/Interdisiplin Ilmu Pengetahuan.
Selanjutnya Prof. Djohan Yoga, Ph.D sebagai International Instructur, Singapore menyampaikan tentang Radiant Thinking for Achieving Deep Learning. Dalam pembelajaran perlunya Mind Maping Based Learning dengan tahapan Overview, Preview, Inview, dan Review. Mind Map juga meliputi Focus, Surface, Deep, dan Conecting.
Dalam konferensi ini juga menghadirkan pakar dari Jepang yaitu Maiko Okuda yang berbagi wawasan dan solusi inovatif dalam mendukung implementasi model-model Pembelajaran Berbasis Proyek yang efektif di Indonesia dan Asia Tenggara.
Pembelajaran mendalam telah membawa revolusi dalam dunia pendidikan, Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang deep learning menjadi semakin penting bagi para pendidik. Dengan perkembangan yang pesat, masa depan deep learning menjanjikan berbagai kemungkinan yang luar biasa dalam dunia pendidikan, teknologi dan kehidupan sehari-hari."
Konferensi Internasional oleh SEAMOLEC
Dr, Fathur Rohim,(Deep Learning)
Prof. Djohan Yoga, Ph.D (Radiant Thinking for Achieving Deep Learning).
Maiko Okuda (PJBL) in Japan