Berita

SMA Kosgoro Bogor Mengadakan Sosialisasi Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) untuk 50 SMA Swasta di Kota Bogor

Pada Rabu, 22 Januari 2025, SMA Kosgoro Bogor mengadakan kegiatan Sosialisasi Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) untuk 50 SMA Swasta di Kota Bogor. Kegiatan dimulai pukul 09.00 – 10.30 WIB di Aula Graha Solidaritas SMA Kosgoro Bogor. Kegiatan ini dihadiri oleh 50 SMA Swasta di Kota Bogor. Narasumber hebat dalam kegiatan ini adalah Kepala Dinas PPKB Kota Bogor, Bapak Drs. Anas S Rasman dan Kabid Pengendalian Penduduk, Ibu Dra. Niah Ramdaniah.

Sebelum Sosialiasi dimulai, peserta yang telah hadir menyaksikan penampilan beberapa lagu dari tim ekstrakurikuler Band SMA Kosgoro Bogor. Sosialisasi dibuka oleh Ibu Fina Amriana Putri, S.Hum. selaku pembawa acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipandu oleh Btari, siswa kelas 10 SMA Kosgoro Kota Bogor. Kemudian, terdapat pembacaan doa yang dipimpin oleh guru mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam, Ibu Dra. Hj. Iis Mulyani, S.Ag agar sosialisasi berjalan dengan baik dan lancar.

Setelah pembacaan doa, dimulailah puncak kegiatan yang ditunggu-tunggu, yaitu penyampaian materi mengenai Sekolah Siaga Kependudukan dari Kepala Dinas PPKB Kota Bogor, Bapak Drs. Anas S Rasman dan Kabid Pengendalian Penduduk, Ibu Dra. Niah Ramdaniah. Materi yang pertama disampaikan oleh Kepala Dinas PPKB Kota Bogor, Bapak Drs. Anas S Rasman. Bapak Anas menyampaikan mengenai pengertian Sekolah Siaga Kependudukan (SSK), Prinsip Dasar Sekolah Siaga Kependudukan (SSK), Tujuan dan Manfaat Sekolah Siaga Kependudukan (SSK), dan Strategi Pendidikan Kependudukan.

 

Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) adalah sekolah yang mengintegrasikan pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana) ke dalam beberapa mata Pelajaran dan atau muatan lokal khusus kependudukan. Prinsip Dasar Sekolah Siaga Kependudukan dibagi menjadi enam jenis. Pertama, materi kependudukan diintegrasikan dengan mata Pelajaran sesuai dengan pokok bahasan. Kedua, program SSK menjadi wadah bagi program-program yang digulirkan BKKBN. Ketiga, program SSK berbasis kurikulum nasional sehingga tidak ada perbedaan karakteristik wilayah baik secara geografis maupun administrative. Keempat, program SSK bersifat gradual karena meliputi beberapa bidang studi sesuai dengan pokok bahasan pada mata Pelajaran. Kelima, program SSK ini akan konsisten karena akan terus dilaksanakan selama mata pelajaran dan pokok bahasan yang berhubungan dengan kependudukan tetap ada di dalam kurikulum.

Bapak Anas menyampaikan terdapat tiga tujuan dan manfaat Sekolah Siaga Kependudukan (SSK). Pertama, peserta didik memiliki pengetahuan dan keterampilan yang utuh tentang masalah dan manfaat kependudukan setempat (local genius). Kedua, peserta didik berperilaku yang mencerminkan keluarga berkualitas. Ketiga, peserta didik mampu menyajikan data mikro kependudukan dalam bentuk peta, grafik, atau digital untuk dinamika sederhana. Keempat, mengurangi drop out (putus sekolah) dan kasus lainnya yang banyak terjadi di sekolah. Kelima, meningkatkan pengetahuan tenaga pendidik dan peserta didik dan manfaat dan dampak data kependudukan.

Selanjutnya, terdapat pembahasan mengenai Amanat Undang-Undang 52 tahun 2009 yang menyataan bahwa pemerintah memberi wewenang kepada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk melakukan kerja sama pendidikan kependudukan. Upaya peningkatan pengetahuan dilakukan melalui kegiatan KTE, yaitu kerja sama, sinergi, dan kolaborasi. Adapun, strategi pendidikan kebudayaan dibagi menjadi tiga, yaitu formal (SD-PT), informal (keluarga, poktan), dan nonformal (pramuka).

Materi yang kedua disampaikan oleh Ibu Dra. Niah Rahmadaniah selaku Kabid Pengendalian Penduduk. Ibu Niah menyampaikan tentang tahapan-tahapan dalam pembentukan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK). Pertama, koordinasi-koordinasi yang meliputi rapat koordinasi antarDPD, serta melaksanakan perjanjian dan kerja sama dengan lembaga terkait (Perwakilan BKKBN, Dinas/Badan KKB, Dinas Pendidikan, Korwil Agama) sesuai dengan peran dan kewenangannya. Kedua, penyiapan SK/MOU oleh pejabat berwenang (Bupati/Walikota atau Kepala DPD). Ketiga, sosialisasi dan orientasi. Untuk pengelola dan

 

pelaksana SSK Orientasi/Diklat Guru-Guru tentang Kependudukan dan Penyusunan RPP/Modul Ajar, kemudian Penyusunan Rencana Kerja Implementasi SSK di sekolah. Keempat, penyediaan materi, RPP, LKS, dan konten Kependudukan yang telah disesuaikan dengan kependudukan. Selanjutnya, diadakan SIMONEV, Pencanangan SSK, dan Implementasi SSK di sekolah.

Selanjutnya, terdapat tujuh indikator pembentukan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK), yaitu Surat Keputusan (SK) Penunjukkan SSK, Keikutsertaan dalam Kegiatan Sosialisasi, Orientasi Penyusunan RPP terintegrasi materi kependudukan, Tersusunnya RPP, Koordinasi dan Penguatan SSK, dan Pojok Kependudukan. Bu Niah menyampaikan terdapat tiga ruang lingkup materi Sekolah Siaga Kependudukan (SSK), yaitu Kependudukan, Keluarga Berencana, dan pembangunan Keluarga.

Materi terakhir disampaikan oleh Kepala Sekolah SMA Kosgoro Bogor, Bapak herman Lasrin, S.P., M.Pd. Bapak Herman menyampaikan mengenai tujuan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK), kegiatan SSK di SMA Kosgoro Kota Bogor, kebijakan sekolah, dan rencana program Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) di SMA Kosgoro Kota Bogor. Terdapat dua tujuan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK), yaitu agar siswa-siswi memiliki pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran terhadap kondisi kependudukan di Indonesia dan dunia serta agar siswa-siswi memiliki sikap dan perilaku yang berwawasan kependudukan serta berpartisipasi dalam mengatasi masalah kependudukan. Adapun, terdapat banyak rencana program berkaitan SSK yang akan diterapkan di SMA Kosgoro Kota Bogor. Tiga di antaranya, LAKSA, KUJANG, dan KUJANG. LAKSA merupakan kepanjangan dari Latih Anak Kreatif dan Siap Aksi. Kegiatan LAKSA, yaitu Lomba Karya Tulis dan Antologi Cerpen Kependudukan serta Diskusi Interaktif dan Pameran Karya. Kedua, KUJANG merupakan kepanjangan dari Kepedulian untuk Menjaga Lingkungan, yang terdiri dari kegiatan Workshop Daur Ulang, Jum’at Bersih, Bank Sampah Sekolah, dan lain-lain. Adapun, COLENAK merupakan kepanjangan dari Community Online Anak Keren, yang terdiri dari Workshop Konten Kreatif, Diskusi Online: Ngobrol Bareng Anak Keren, dan Kompetisi Konten Digital.

Setelah kegiatan penyampaian materi, terdapat kegiatan penandatanganan Nota Kesepakatan (MOU) dari sekolah yang hadir. Kegiatan Sosialisasi Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) ditutup dengan foto bersama. Sosialisasi Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) untuk 50 SMA Swasta di Kota Bogor berjalan baik dan lancar. SMA Kosgoro Kota Bogor bersama 50 SMA Swasta Kota Bogor dibimbing BKKBN Kota Bogor bertekad untuk

 

menerapkan program-program yang berkaitan dengan Kependudukan di sekolah masing- masing sehingga terciptanya generasi emas yang berkualitas melalui pendidikan siswa.

Dokumentasi Kegiatan

 

Gambar Pembukaan Acara oleh Ibu Fina Amriana, S.Hum.

 

Gambar Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

 

 

Gambar Penyampaian Materi oleh Bapak Drs. Anas S Rasman

 

 

Gambar Penyampaian Materi oleh Ibu Dra. Niah Ramdaniah

 

 

Gambar Penyampaian Materi oleh Bapak Herman Lasrin, S.P., M.Pd.

 

 

Gambar Penampilan Lagu dari Ekstrakurikuler Paduan Suara SMA Kosgoro Bogor

 

 

Gambar Penandatanganan Nota Kesepakatan (MOU) dari Sekolah yang Hadir