Berita

SMA Kosgoro Menghadiri Undangan 18th Congress PBI and International Conference on Biodiversity and Future Biology (Ico-BioFub) 2025

 

SMA Kosgoro Bogor mendapat kesempatan istimewa menghadiri International Conference on Biodiversity and Future Biology yang ke 18. Acara berlangsung pada tanggal 26 Agustus 2025 dari pukul 07.30 sampai dengan 17.00. Dewi Resminawati, S.Pd salah satu Guru Biologi di SMA Kosgoro dan Anindita Fathima Kairaniya dari Kelas XI 5 mendapat kesempatan menjadi perwakilan dari SMA Kosgoro Bogor.

Acara diawali dengan kegiatan Registrasi di Auditorium Universitas Nasional. Sebagai tamu undangan dari jenjang SMA, kami merasa bangga sekaligus tertantang karena berada di tengah para akademisi, peneliti, dan praktisi biologi dari berbagai daerah bahkan mancanegara. Suasana registrasi tidak hanya sekadar formalitas administrasi, tetapi juga menjadi ruang pertemuan pertama yang mencerminkan keseriusan acara ini: disiplin, tertata, dan penuh semangat ilmiah. Dari langkah awal ini, kami belajar bahwa ilmu pengetahuan bukan hanya milik perguruan tinggi, melainkan juga panggilan bagi generasi muda untuk ikut berpikir kritis dan berkontribusi terhadap masa depan keanekaragaman hayati.

Setelahnya acara dilanjutkan dengan pembukaan dari MC, pertunjukkan tari, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Universitas Nasional, do’a bersama serta sambutan-sambutan. Sambutan pertama dari Dr. Tatang Mitra Setia, M.Si. selaku Ketua Pelaksana. Sambutan kedua adalah Dr. Ence Darmo Jaya Supena, M.Si selaku Ketua Perhimpunan Biologi Indonesia. Sambutan ketiga dari Dr. Fachruddin M. Mangunjaya, M.Si. selaku Dekan Fakultas Biologi dan Agrikultura. Selanjutnya sambutan dari Dr. El Amry Bernawi Putera, M.A. selaku Rektor Universitas Nasional.Terakhir adalah sambutan sekaligus pembukaan acara secara resmi oleh Gubernur DKI Jakarta Dr. Ir. Pramono Anung W., M.M.

 

Dalam pidatonya, Bapak Gubernur menekankan pentingnya kesadaran kolektif dalam menjaga keanekaragaman hayati sebagai fondasi keberlanjutan hidup manusia di tengah arus modernisasi. Kehadiran beliau bukan hanya sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap pengembangan ilmu biologi, tetapi juga sebagai dorongan kritis bagi generasi muda untuk mengambil peran nyata dalam menghadapi krisis lingkungan global. Momentum pembukaan ini menjadi penanda kuat bahwa kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan generasi muda merupakan kunci dalam membangun masa depan biologi yang berkelanjutan.

Setelah presenter dan para undangan coffee break, masuklah ke kegiatan inti. Kegiatan inti yang pertama adalah pemaparan materi dari Prof. Dr. Erin Vogel (Rutger University-USA) mengenai “Ecological Variation and Nutritional Strategies in Wild Orangutans : Health and Conservation Perspectives”. Beliau menjelaskan bahwa makanan orang utan disesuaikan dengan ketersediaan buah-buahan. Hanya Orangutan Research Station yang berada di luar Taman Nasional. Salah satunya adalah Tuanan Orangutan Research Station yang berada di Kalimantan Tengah. Ternyata penulis baru menyadari bahwa orang utan tidak hanya memakan pisang, namun juga memakan serangga dan akar, tanaman, bunga tanaman tertentu seperti dari tanaman akar kamunda. Saat kondisi buah-buahan melimpah, 75% orangutan dikondisikan memakan buah-buahan, 14% dedaunan, 6% serangga, 2% masing-masing untuk buah-buahan dan vegetasi lain, dan 1 % ranting tanaman.Sementara saat kritis buah-buahan, orang utan 47% memakan buah-buahan, 21% dedaunan, 10% ranting, 8% vegetasi lain, dan 5% serangga.

Prof. Vogel menjelaskan bahwa keberadaan orang utan tidak hanya penting bagi biodiversity Indonesia, but also plays a crucial role in maintaining forest ecosystems. Data yang beliau paparkan menunjukkan bahwa populasi orang utan terus menurun, sehingga upaya konservasi menjadi sangat urgent.

Pemaparan materi yang selanjutnya dari Prof. Dr. Dedy Darnaedi, M.Sc. (UNAS, Indonesia) mengenai “Unlocking Plant Diversity through Modern Biosystematics : Strategies for a Sustainable Future”. Beliau menjelaskan urgensi plant taxonomy sebagai fondasi utama ilmu biologi. He emphasized that taxonomy is not merely about naming plants, but also about understanding their evolutionary relationships, ecological roles, and potential benefits for society. Prof. Dedy juga menyoroti bahwa Indonesia, dengan tingkat keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, membutuhkan kajian taksonomi yang lebih mendalam untuk memastikan upaya konservasi berjalan tepat sasaran. Dengan sistem klasifikasi yang jelas, biodiversity research dapat terarah, sustainable use of plants dapat dikembangkan, dan generasi muda didorong untuk berkontribusi dalam menjaga kekayaan flora Nusantara.

 

Pemaparan materi yang ketiga, yaitu dari Dr. Caroline Schuppli (Max Planc Institute of Animal Behavior, Germany) mengenai “Cognition and Conservation : How Understanding Animal Minds Can Help Us Protect Them”. Dr. Caroline menjelaskan bahwa Ecological skills

are fundamental for survival. Orang utan bertahan hidup dengan mengembangkan beberapa keahlian seperti, kemampuan menemukan Lokasi makanan, kemampuan menentukan apa yang akan dimakan, kemampuan bagaimana memakan makanannya sebagai food processing skills, dan kemampuan untuk membuat nest (sarang). Dari pemaparan materi Dr. Caroline, penulis mengetahui bahwa yang memiliki sarang tidak hanya burung, namun juga orang utan. She explained that orangutans are highly intelligent primates yang setiap harinya mampu membangun nest (sarang) di pepohonan sebagai tempat beristirahat.

 

Setelah pemaparan materi dan kegiatan tanya jawab, para peserta konferensi baik presenter maupun tamu undangan melakukan kegiatan ISHOMA. Di sela-sela jam istirahat, peserta konferensi diminta untuk melakukan pemungutan suara untuk pemilihan poster dan karya ilmiah terbaik.

Setelahnya, kami mengikuti kegiatan Sesi Paralel. Peserta konferensi dipersilahkan untuk memilih mengikuti rangkaian kegiatan di tempat yang berbeda. Di Ruangan 1 (Plenary Hall, Auditorium Cyber UNAS) Biodiversity 1, Ruangan 2 (Seminar Cyber Room) Biodiversity 2, Ruangan 3 (Cyber Meeting Room) Biodiversity and Conservation 1, dan Ruangan 4 (Exhibition Room) mengenai Tren in Future Biology and Biodiversity, Conservation 3. Sampai di penghujung acara berupa pemberian penghargaan bagi presenter terbaik, pembagian door prize dan penutup. Kami pun berkesempatan berbincang dan foto bersama dengan Dr. Tatang Mitra Setia, M.Si. selaku Ketua Pelaksana. Beliau memberikan motivasi untuk terus semangat belajar dan berkontribusi bagi ilmu pengetahuan di masa depan.

Berakhir sudah rangkaian acara International Conference on Biodiversity and Future Biology yang ke 18. Kami selaku perwakilan dari SMA Kosgoro Bogor sangat bersyukur atas kesempatan yang didapatkan. Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Kepala SMA Kosgoro Bogor, Bapak Dr. Herman Lasrin, S. P., M. Pd. dan juga kepada Perhimpunan Biologi Indonesia, pemateri, seluruh panitia acara, serta komponen-komponen yang mendukung terselenggaranya acara ini.