Berita

Workshop Pengolahan Sampah Organik Berbasis Eco Print

Pelajar Indonesia terus diberikan program  pembinaan dan pemberdayaan kepemudaan untuk mengasah dan mengembangkan karakter pelajar yang memiliki ketangguhan, dan kompetensi nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab. Karakter yang baik tidak akan terbentuk secara otomatis, karakter harus dikembangkan secara terus-menerus melalui proses pengajaran, belajar, dan praktik secara berkelanjutan melalui  pendidikan karakter (Pala, 2011). Pentingnya karakter telah ditegaskan oleh Martin Luther King Jr (Menon, 2011) yang menyatakan bahwa  “Intelegnece plus character: that is the goal of true education”.

Karakter bangsa tidak terlepas dari karakter individu. Karakter individu diartikan sebagai suatu kualitas pribadi yang unik yang menjadikan sikap atau perilaku sesorang berbeda dengan orang lain. Sedangkan karakter bangsa merupakan jati diri bangsa yang merupakan kumulasi dari karakter warga masyarakat suatu bangsa. Hal ini sesuai dengan pendapat Endang Ekowarni (2010) bahwa karakter merupakan nilai dasar prilaku yang menjadi acuan tata nilai interaksi antar manusia (when character is lost then everyting is lost). Salah satu karakter yang sedang digalakkan saat  ini adalah karakter peduli lingkungan khususnya peduli terhadap pengelolaan dan pengolahan sampah.

Membahas tentang sampah, hal pertama yang harus disadari adalah setiap individu pasti menghasilkan sampah, baik itu sampah organik maupun sampah an-organik. Sampah organik seperti daun, kertas, sisa makanan, sisa potongan  sayur, dan buah dapat diurai oleh alam, sedangkan sampah an-organik dapat dikelola kembali dengan prinsip Reduce, Reuse, dan Recycle (3R). Oleh karena itu, setiap sampah yang dihasilkan wajib diolah dan dikelola sendiri, sehingga menambah nilai guna dan maafaat dari sampah yang dihasilkan. Pemuda memiliki peran yang besar turut mengolah sampah dengan teknologi terkini. Hal ini merupakan kekuatan dan modal utama yang potensial dalam pembangunan di wilayahnya, seperti ungkapan Presiden Pertama RI, Ir.  Soekarno, “Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.”

SMA Kosgoro Bogor sebagai SMA yang konsen akan Pembinaan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah, kami membentuk wadah Kader Adiwiyata dan Ekskul Adiwiyata dengan pembina Tim PBLHS SMA Kosgoro Bogor dan Pembina khusus ekskul adiwiyata. Eksistensi kader adiwiyata dan ekskul adiwiyata membutuhkan penguatan pendidikan karakter/PPK antara lain nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab. Salah satu pengutan pembinaan karakter peduli lingkungan adalah  berpartisipasi aktif pada pengelolaan sampah

Kepatuhan, partisipasi aktif dan dukungan nyata  warga sekolah dalam mengelola sampah berbasis sumber harus disadari oleh setiap individu dalam  rumah tangga dan masyarakat karena hal ini menjadi kewajiban individu untuk mengelola sampahnya sendiri. Perilaku individu masyarakat saat ini memiliki kecenderungan mengumpulkan dan memilah sampah yang pada akhirnya bermuara pada Tempat Pemrosesan Akhir/TPA. Hal ini secara perlahan harus dirubah dari mengumpulkan dan memilah sampah menjadi mengelola sampah dengan teknologi sederhana dan ramah lingkungan. Elga Andina (2019: 119) menyebutkan perilaku pemilahan sampah perlu dibentuk dengan 3 (tiga) strategi: 1) penguatan kebijakan, 2) penyediaan sarana yang ergonomis, dan 3) pelibatan warga sekolah dalam mengubah perilaku.  Pelibatan warga sekolah dalam mengubah perilaku ini menjadi titik utama yang perlu diinisisasi oleh TIM PBLHS SMA Kosgoro Bogor, salah satunya dengan konstruksi dan internalisaasi karakter peduli lingkungan bagi warga sekolah.

Salah satu teknologi pengelolaan dan pengolahan sampah organik berbasis sumber adalah Eco Print.

Sebagian dari kita pasti jarang mendengar kata ecoprint. Namun, bagi para pekerja industri tekstil kata ini mungkin merupakan suatu hal yang tak asing lagi. Ecoprint dapat diartikan sebagai teknik mencetak pada kain dengan menggunakan pewarna alami dan membuat motif dari daun secara manual yaitu dengan cara ditempel sampai timbul motif pada kain. 

Teknik ini merupakan hasil perkembangan dari teknik ecodyeing, yaitu pewarnaan kain dari alam. Indiana Flint pada tahun 2006 mengembangkannya menjadi teknik ecoprint. Ketika itu, Flint menempelkan tanaman yang mempunyai pigmen warna dan menempelkannya pada kain yang berserat alami.

Dalam proses ecoprint, dikenal dua teknik pewarnaan, yaitu teknik iron blanket dan teknik pounding. Dalam teknik iron blanket, langkah pertama yang dilakukan adalah mordanting (pembersihan kain dari kotoran). Proses mordanting ini sama saja seperti mencuci pakaian. Setelah itu, siapkan pewarna dari bahan alam dengan merendam dedaunan dalam larutan cuka. Hal ini bertujuan untuk mengeluarkan zat warna pada dedaunan dengan maksimal. Lalu, setelah pewarna siap, bentangkan kain yang sudah dibersihkan dan tempelkan dedaunan yang sudah direndam dengan larutan cuka. Kemudian, gulung dengan pipa paralon lalu ikat dengan tali. Tahap terakhir, yaitu kukus kain yang telah diikat selama 2 jam. 

Berdasarkan pengamatan TIM PBLHS SMA Kosgoro Bogor, warga sekolah SMA Kosgoro Bogor membutuhkan program pendampingan penguatan karakter peduli lingkungan khususnya aspek pengelolaan sampah. Berdasarkan hal tersebut, TIM PBLHS SMA Kosgoro mengadakan kegiatan “Workshop Pengolahan Sampah Organik Berbasis Eco Print” sebagai Upaya Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan Warga Sekolah pada hari Rabu, 7 September 2022. Kegitaan work shop di pandu lansung dari TIM Dangdaunan Eco Print Kota Bogor Oleh Ibu Sari dan Asteria Lonia selaku praktisi Eco Print Kota Bogor.

Tujuan workshop yang dilaksanakan oleh TIM PBLHS SMA Kosgoro adalah :

  • menginternalisasikan karakter peduli lingkungan khususnya pengelolaan sampah kepada warga sekolah
  • memberikan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan kepada warga sekolah tentang pengolahan sampah organik berbasis Eco Enzyme dan Eco Print
  • Menjalin kemitraan dengan penggerak pengelola sampah yang ada di wilayah Kota Bogor.

 

Keberhasilan kegitan Workshop Pengolahan Sampah Organik Berbasis Eco Print yang dilaksanakan di SMA Kosgoro Kota Bogor terlaksana dengan baik karena semua unsur saling mendukung dan komitmen untuk selalu berusaha dalam pengolahan sampah yang ada di wilayah SMA Kosgoro.