Senin 24 Oktober 2022 atau tanggal 28 Robiul awwal 1444 H. SMA Kosgoro Kota Bogor, ekstrakurikuler Rohis, dan Osis melaksanakan kegiatan hari besar Islam Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Tema acara kali ini yaitu menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai suri teladan untuk menebar empati dan memperkuat silaturahmi dalam kehidupan era modern. Kegiatan ini diawali dengan pembacaan barjanji dan hadroh. Kegiatan PHBI (Maulid Nabi) mengundang penceramah Dr. H. Ade Sarmili, M.Si. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Sekolah SMA Kosgoro Kota Bogor, Herman Lasrin, S.P, M.Pd, dan Ketua Yayasan Dharma Setia Kosgoro yang diwakili oleh Bendahara, Hanan Mukhriyadi, M.E.
Dalam laporan yang disampaikan oleh Pembina Rohis SMA Kosgoro Kota Bogor, Dra. Hj. Iis Mulyani, S.Ag., menekankan tentang pentingnya memiliki sifat yang dimiliki oleh Rasullullah SAW yaitu STAF(sidiq, tablig, amanah, fatonah). Sementara Kepala Sekolah lebih menekankan tentang pentingnya memiliki karakter yang baik. Selanjutnya, tausyiah disampaikan oleh Dr. H. Ade Sarmili, M.Si., yang dalam kegiatan tersebut beliau menyampaikan “Keberagaman Tradisi yang Dimiliki Indonesia”. Beliau kerap menciptakan peringatan Maulid Nabi yang unik, karena dipadukan dengan budaya setempat. Misalnya di Yogyakarta dikenal dengan “Grebeg Maulud”.
Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad wafat. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad. Namun, tradisi Maulid atau Maulud seiring perkembangannya, tidak hanya diperingati pada tanggal tersebut saja. Ada yang memperingatinya di awal hingga akhir bulan, bahkan melaksanakannya di luar bulan Rabiul Awal.
Itulah yang terjadi di Tanah Air, ekspresi kecintaan umat muslim di Indonesia diwujudkan dengan berbagai cara. Seperti membaca riwayat nabi, lomba baca Al-quran, lomba shalawat dan sebagainya.
Inti dari perayaan Maulid Nabi adalah untuk memperkenalkan Nabi Muhammad SAW kepada setiap generasi. Kenal adalah pintu untuk mencintai. Sehingga dengan mengenal Nabi Muhammad SAW, maka umat Muslim bisa mencintainya. Hal ini dibuktikan oleh sahabat nabi yang bernama a Ka’ab bin Juhair bin Abi Salma. Dia memuji Nabi Muhammad dalam bait nadhom yang sangat panjang dan mengatakan ia adalah orang hebat dan orang mulia.
Mendengar pujian tersebut, Nabi tidak melarang. Rasulullah bahkan memberinya hadiah berupa selimut bergaris yang dalam bahasa Arab dinamakan Burdah. Burdah tersebut kini diabadikan di Museum Toqafi Istanbul Turki.
Dari kisah Nabi ini, maka tak heran setiap ada syair yang isinya memuji Nabi Muhammad disebut qasidtul burdah. Peringatan Maulid Nabi juga diperingati oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu dengan cara berpuasa di hari senin. Sahabat Nabi pun bertanya, “Kenapa engkau berpuasa ya Rasul?”, “Aku berpuasa karena di hari itu aku dilahirkan dan di hari itu pula lah aku mendapatkan wahyu pertama kali” jawab Nabi.
Semoga bermanfaat dan bisa menjadi motivasi untuk selalu mencintai baginda Rasullullah saw.